Theme Preview Rss

Menjadi Sepuluh MIPA Empat Selama Setahun, Sebuah Evaluasi

Setahun sudah jadi anak IPA... Memang mulus-mulus aja ya?


Program MIPA, singkatan dari Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) adalah kelas mayoritas di angkatan 39 di SMAN 3 Denpasar ini. 7 dari 8 kelas di angkatan 39 terdaftar dalam program MIPA, sedangkan 1 kelas untuk program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Terlihat tingginya peminat program MIPA dikalangan angkatan 39 Trisma. Dengan alasan yang beragam, program MIPA dipilih sebagian besar siswa di angkatan 39. 




Agar mudah dan fleksibel mencari kuliah masih menjadi alasan utama mengapa dipilihnya program MIPA daripada IPS. Lulusan program MIPA dapat diterima di jurusan yang lebih banyak nantinya di perkuliahan daripada program IPS. Dalam program MIPA, diajarkan berbagai mata pelajaran khas yang tidak diajarkan dalam program IPS seperti Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika IPA (Matematika Peminatan). Program IPS juga memiliki berbagai mata pelajaran khas yang tidak diajarkan dalam program MIPA seperti Sosiologi, Ekonomi, Sejarah IPS (Sejarah Peminatan). Dari program MIPA di SMAN 3 Denpasar sendiri sudah berjalan sedemikian rupa. Ada baik buruknya dan sudah dirasakan oleh murid-murid di 7 kelas yang ada. Essay ini akan melaporkan dan sedikit mengevaluasi kegiatan pembelajaran selama 2 semester (satu tahun) dari sudut pandang kelas program MIPA yaitu X MIPA 4.
Secara keseluruhan dan mendasar di kelas X MIPA 4 sudah cukup baik, walaupun bukan yang terbaik dari 6 kelas lainnya yang mengikuti program MIPA. Kelas X MIPA 4 berwalikan bapak I Made Tama Arimbawa, S.Pd, M.Pd yang mengajar mata pelajaran matematika IPA (Matematika peminatan). Namun bukan berarti kelas X MIPA 4 yang diunggulkan dalam pelajaran matematika peminatan ini. Dari sisi mata pelajaran lainnya yang diluar khas program MIPA, kelas X MIPA 4 sudah mengikuti dengan cukup baik, bahkan jadi yang terdepan dalam menerima materi yang disampaikan. Kelas yang akan naik pangkat menjadi XI MIPA 4 dalam waktu dekat ini juga menunjukan kekerabatan yang meningkat khususnya pada semester kedua. Kekerabatan yang meningkat tersebut terlihat dari kekompakan kelas dalam membuat simbul atau maskot dan penamaan kelas. Sekedar informasi, kelas MIPA 4 di beberapa angkatan mengalami kesulitan dalam pemberian nama kelas karena berbagai alasan, namun X MIPA 4 angkatan 39 dengan percaya diri dan yakin menamai diri sebgai “SAMPAT” atau Semeton MIPA 4 yang bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “Orang-orang keluarga MIPA 4”. Secara Harfiah sendiri “sampat” berasal dari Bahasa Bali memiliki arti sebuah sapu. Sapu memiliki filosofi akan kuat bila bersatu bersama.
Secara akademis, memang X MIPA 4 bukan kelas yang diunggulkan, namun bukan berarti X MIPA 4 dapat di cap “Bodoh” begitu saja. X MIPA 4 berisikan banyak orang dengan kepribadian masing-masing yang sangat beragam. Mulai dari yang ‘anak olimpiade’ sampai yang agak pesimistis dengan program MIPA sampai menyebut ‘Sepuluh IPS Dua’ Pun ada. Secara garis besar juga kelas ini merupakan kelas yang jenaka dengan orang-orang kreaitf didalamnya.
Dalam mata pelajaran kimia, kelas ini sebagian besar namun bukan keseluruhan anggotanya agak sulit menerima materi yang diberikan. Kelas ini seringkali jatuh ke jurang remedial. Setelah belajar keras karena tidak ingin kembali terkena remedial dan guru kimia yang selain mengajar juga memotivasi X MIPA 4, akhirnya kelas ini dinyatakan tuntas dalam mata pelajaran kimia. Dalam mata pelajaran fisika, kelas ini tidak mengalami kesulitan berarti pada saat menerima materi dari guru bersangkutan. Guru mata pelajaran ini sangatlah bersahabat dengan kelas dan suasananya, sehingga bisa berbaur dengan mudah. Kelas X MIPA 4 justru diuji seluruh kemampuan fisikannya pada saat ulangan, baik ulangan umum atau ulangan harian. Yang sebenarnya memiliki kemampuan lebih di bidang fisika akan terlihat batang hidungnya disini. Secara garis besar kelas X MIPA 4 sudah mampu dan tuntas dalam mata pelajaran fisika. Dalam mata pelajaran Matematika Peminatan yang diajar bapak wali kelas sendiri, justru X MIPA 4 terkadang merasa kesulitan. Sang bapak guru memang terlihat tidak pernah men-anak emaskan kelas yang ia pimpin sendiri. Semua kelas beliau ajarkan dengan adil. Kesulitan X MIPA 4 dalam mata pelajaran ini diduga karena cara-cara penyelesaian dan begitu banyak istilah matematika masih awam di telinga SAMPAT. Di akhir semester X MIPA 4 memang dinyatakan tuntas walaupun sempat jatuh ke jurang remedial. Dalam mata pelajaran biologi, kelas ini merasakan sedikit kesulitan dalam mengingat kembali istilah-istilah ilmiah saat ulangan berlangsung. X MIPA 4 saat kelas biologi terlihat mampu untuk menghafalkan berbagai siklus dan nama-nama ilmiah dengan cukup cepat. Namun entah mengapa saat ulangan faktanya istilah-istilah yang telah dihafalkan tersebut tidak sepenuhnya tertulis di kertas ulangan. Sangat terlihat bahwa kelas X MIPA 4 terbantu untuk tuntas dalam bidang biologi di akhir semester karena nilai keaktifan sehari-hari yang tinggi. Dalam matematika wajib, kelas ini cukup sering terjatuh dan diselamatkan di jurang remedial. X MIPA 4 tercatat mayoritas siswanya masuk ke dalam daftar remedial, dan saat remedial mendapat nilai yang cukup untuk menuntaskan angka di atas daftar nilai. Diduga hal ini dikarenakan keaktifan siswa-siswa X MIPA 4 dalam mencari penyelesaian soal-soal remedial.
            Dari mata pelajaran selain khas program MIPA, seperti seni budaya dan lainnya, kelas ini di akhir semester sudah dinyatakan tuntas. Tidak ada catatan mengkhusus mengenai X MIPA 4 dalam pelajaran non-MIPA. Mungkin ada catatan khusus, namun hanya untuk beberapa orang.


Iga Narendra P.
XI MIPA 4/20

6 comments:

HighFiveBros said...

Yak bagus iga absen 20, nilainya bapak tambah -Pak Sua*a
😎 salam tamvan

Tania Dwitayanti said...

Keren

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Kerennn

Unknown said...

Mantap

Unknown said...

Wkwkwk aku awalnya baca menjadi Sepuluh Tahun MIPA 4 .-.

Post a Comment